Iklan

Kamis, 21 Mei 2020

Kotagede, Yogyakarta



Sebagai penyandang gelar kota kerajinan perak di pulau jawa, kotagede rupanya segera berbenah diri untuk semakin meningkatkan kualitas bahan serta kualitas hasil produksi peraknya.
Meski dulu pada masa awal berdirinya kotagede sebagai sentra produksi kerajinan perak masih sangat terbatas baik sumber daya pengrajinnya maupun sumber daya mesin-mesinnya, tapi sudah mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal. 

Memang saat itu kualitasnya dan nilai seni produknya masih kalah jauh bila dibandingkan dengan produk-produk di pasar global.
Faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah lebih fi fokuskan kepada banyaknya jumlah produksinya semata-mata untuk memenuhi permintaan pasar yang demikian tingginya.
Sehingga hal-hal detil seperti produk berseni tinggi dengan tingkat kerumitan yang sedemikian rupa pun ditinggalkan.
Disamping faktor permintaan pasar akan perhiasan.perak yang tinggi, faktor lain penyebab kurang bagusnya kualitas produk bila di bandingkan pasar global adalah mesin-mesinnya. Saat itu semua masih manual dan lebih dititik beratkan kepada 95 persen sumber daya manusia.

Lain halnya dengan kotagede yang sekarang. Dimana mesin-medin casting, handypieces, lamping, polishing dan lain sebagainya sangat mudah didapatkan.
Meskipun jauh harus ke surabaya fi sekitar jalan sumatra, maka mesin-mesin seperti ini sudah banyak dijual. Bahkan hingga kebutuhan bahan kimia untuk pelapisan seperti gold platting, pink gold platting, silver platting, dan lainnya sangat mudah dicari bahan bakunya bahkan disetiap kabupaten kota ada penyedianya.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan peningkatan akan produksi perak telah sangatlah berkembang di banding sebelumnya.

Necklace atau kalung seperti ini pun sudah mampu diproduksi di kotagede. Iti berarti pula secara otomatis kotagede telah membuktikan mampu bersaing dalam kancah pasar global.

Kotagede masa kini akan selalu berusaha untuk memuaskan keinginan dan selera penggemar peraknya di manapun berada.
Kualitas dan seni lebih di prioritaskan. Harga pun bersaing, lebih murah namun tetap elegan dan sedap dipandang.
Tantangan kotagede yang sekarang adalah, mulai menjamurnya perusahaan-perusahaan multinasional yang berinvestasi di Indonesia sehingga bukan hanya produk saja yang dapat mendukung perkembangannya melainkan 'marketing' dengan strategi jitunya pun sangat berpengaruh disini.

Pasaran global telah berbunyi, ibarat ayam jantan telah berkokok diujung bukit.
Maka sudah waktunya bagi kotagede, yogyakarta untuk menjawabnya. Kotagede harus memasang tim pemasaran yang tanggug dan ulet bila ingin turut serta meramaikan ' Internasional jewelry gallery and art ', yang diadakan rutin tahunan di hongkong.
Kami percaya kotagede mampu menjawabnya.
Ayo kamu bisa !!.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERITA DARI NAVIA

CERITA DARI NAVIA       Gemerlapnya lampu malam di kota Surabaya ini,dan syahdunya alunan musik dari sebuah bar melayu mengingatkanku pada k...