Iklan

Jumat, 22 Mei 2020

Bahasa ngapak


ISTILAH DALAM BAHASA NGAPAK.

Beberapa istilah dslam bahass ngapak.
*NGAMPAT*: mendatangi suatu tempat yg jauh dan biasanya dengan berjalan kaki.

*NGENTORANG*: Orang yg suka menggampangkan persoalan.

*NDEMPIS*: Duduk dipojok menyendiri agak tersembunyi

*DILAMPU*:  Mengerjakan sesuatu dengan memaksakan diri

*BEJANE* : Memaksakan diri sekalipun ada hambatan tetap diterjang

*HOB*: Stop’.Perintah untuk berhenti

*SEMENYANG*: Ribut-ribut. Mulut yg bicara ribut tidak berhenti.

*TAFAR*: Nonton bioskop

*MBANDANG* : Lari cepat.Melarikan diri

*MAYENG*: Keluar rumah tidak jelas arahnya.

*NGLAYAP*: Hampir sama maknanya dengan MAYENG.

*MBEIT*: Berhenti sejenak dari permainan.

*CEM*: suatu istilah yg biasa diucapkan untuk menandai menyerah atau tidak mampu menjawab teka-teki.

*ORA PATI’O*: Tidak seberapa

*ORA PATI-PATI*:Tidak mungkin berbuat begitu kalau tidak ada maksud terntu.

*MBANDANG* : Lari cepat.Melarikan diri

*MAYENG*: Keluar rumah tidak jelas arahnya

*SYIM*: Istilah untuk mewnunjukan suatu itu adalah rahasia.

*SA’PORE* : Luar biasa! Ungkapan memuji

*SLONJOR*: Menjulurkan kaki.

*NERATAK*: Kaget dan ketakutan.

*NGABO’* : Mengakui milik orang lain menjadi miliknya.

*NDEKEM*: Arti umumnya adalah bersembunyi dengan tongkrong sambil memeluk kedua lututnya .
*NGLIGO*: Telanjang dada

*BONGGAN*: Salah sendiri

*DIDES*: Mencari telur kutu dikepalanya sendiri.

*KOGEL* : Perasaan ingin memberi yg sangat besar.

*FUDHUL*: Ingin tahu urusan orang. Nampaknya kalimat ini diambil dari bahasa arab.

*JEBULNOHO*: ternyata.

*KESLIRENG*: Kena sasara yg sebetulnya bukan diarahkan kepadanya.

*LOBO’* :Kebesaran.

*MLODOT*: Menjadi panjang. Bergerak memanjang.

*BLANTONGAN*: Orang yg tidak pantang memakan apa saja. Kata ini juga terkesan ada kerakusan pada pelakunya.

*LELEH-LELEH*: Tidur tiduran.Biasanya kata ini ditempatkan pada kondisi

*KOTOKHOMONO*: Sepertinya,merasa seakan..

*STANE*: gayanya,lagaknya.

*CUMBU*: Binatang yg sudah mengenali tempat tinggalnya.

*NGLEMPRAK* : Duduk diatas tanah tanpa tikar atau alas lainnya.

*STIL*: Berdandan rapi,necis.

Sebagian besar oang yang tinggal di eks karesidenam banyumas dan sekitarnya dalam kesehariannya selslu menggunakan bahasa ngapak. Meskipun tidak selalu begitu seperti pada saat berbicara dengan orang tua atau yang fituakan akan mengginakan bahasa kromo inggil tapi dengan dialek ngapak.

Orang ngapak punya semboyan dengan penggunaan bahasanya " ora ngapak ora kepenak ".
Bukankah ini juga merupakan salah satu bentuk nguri-uri budoyo ?.
Atau melestarikan budaya fslam Bahasa Indonesianya, budaya bukan hanya seni tari, seni ukir, hasil pahatan seperti arupadhatu, relief, candi, dan lain sebagainya saja. Tapi bahasa adalah budaya yang memegang peranan kunci dari itu semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERITA DARI NAVIA

CERITA DARI NAVIA       Gemerlapnya lampu malam di kota Surabaya ini,dan syahdunya alunan musik dari sebuah bar melayu mengingatkanku pada k...