Iklan

Minggu, 04 Juni 2023

CERITA DARI NAVIA


CERITA DARI NAVIA
 
 
 
Gemerlapnya lampu malam di kota Surabaya ini,dan syahdunya alunan musik dari sebuah bar melayu mengingatkanku pada kejadian 3 tahun silam.Akan sebuah perjalanan yang telah mengantarkanku hingga sampai disini.
 
Pagi itu,waktu menunjukan pukul 05.30 pertengahan mei 2011.Tak seperti biasanya,pagi itu mesin motor vespaku  tidak mau hidup juga,meski telah berkali-kali aku starter.Tak pelak akhirnya mengalah juga,tanganku yang sudah bersih kotor blopotan oli lagi.Tak lama kemudian,setelah aku bersihkan businya dari  terak hitam akibat proses pembakaran,suara merdu pun terdengar.
‘’tang,trang,tang,trang,tangggg....tang,tangggg..’’.
’’mau  nyala juga ney bandot tua”,gumamku.Tepat pukul 06.00 pagi aku pun berangkat kerja menyusuri jalan raya Banjarnegara – Purbalingga.Satu jam berlalu,hingga tibalah aku di “PT  Indokores Sahabat “purbalingga,lalu masuklah aku kedalam sebuah bangunan besar,yang sudah tua umurnya,tepatnya sebuah pabrik pembuatan rambut dan bulu mata,yang menyewa lahan dan bangunan diatas tanah sebuah stasiun kereta api tua peninggalan jaman kolonial belanda dulu,di kota ini.Meskipun waktu sudah menunjukan pukul 07.00 namun pagi ini masih belum nampak seorang karyawan pun yang datang.Biasanya aku berangkat bersama adik perempuanku,namun adikku sedang sakit sehingga sudah 3 hari ini tidak dapat masuk kerja.Kususuri koridor demi koridor,kuamati bangku-bangku karyawan yang masih kosong disegenap penjuru ruangan,ribuan jumlahnya.Tak terbayangkan bagaimana riuh sesaknya,dan panasnya suhu udara dalam ruangan,serta aroma dari bercampurnya aneka macam parfum dalam sebuah ruangan tak ber-AC ini manakala aktivitas sedang dimulai.
 
                Dan di dalam area pabrik rambut yang besar ini,terdapatlah sebuah pabrik kecil dengan lahan minim,tepatnya dipojokan area pabrik,yaitu lahan yang tidak pernah digunakan sebelumnya.Didepan pintu masuk pabrik ini tergantung sebuah papan kecil dengan pengait dan rantai diatasnya,”NAVIA” begitu bunyi tulisan yang terpampang disana.Sepengetahuanku,navia adalah sebuah pabrik aksesoris untuk wanita dengan bahan baku perak dan kuningan.Belum begitu banyak aku mengenal tempat ini,maklum baru satu minggu yang lalu aku belajar dan bekerja ditempat ini..itupun dalam seminggu masuk hanya 3 hari saja.Dan 3 hari yang lain,aku mesti masuk kerja ditempat lain lagi pada sebuah pabrik baru dan besar yang sedang mulai dibangun,dimana tahap pengerjaannya hingga saat ini baru memasuki tahap pembuatan pondasi gedung-gedung pabrik yang lahannya saja masih berupa sawah dan lumpur.Dalam pembuatan pabrik baru ini,aku dan ketujuh orang temanku termasuk adik perempuanku hanya bertanggung jawab untuk mengawasi dan melaporkan manakala ada kekurangan sempurnaan dalam pengerjaannya kepada Pak Direktur di perusahaan yang masih baru ini.Supervisor begitulah jabatan yang kami sandang yang diberikan Direktur kepada kami waktu itu.
 
                Meski kami adalah para supervisor-supervisor dalam pembangunan pabrik baru itu,dan kelak kami juga adalah supervisor-supervisor pabrik pada bagian kami masing-masing,tapi kami masih belum terlatih dalam hal pembuatan aksesoris ini dari mulai bahan baku hingga proses ekspor.Sehingga kami masih butuh waktu untuk belajar meski sekedar tahap pemahaman saja. Karena itulah,di navia sebuah pabrik kecil yang hanya berkapasitas 450 karyawan ini kami menimba dan menempa ilmu.Dan kebetulan aku mendapat tugas menimba ilmu di bagian Quality Control,tidak sebegitu rumit seperti yang adikku dapatkan di bagian wax atau proses awal dari sebuah pembuatan model cetak.
 
                Oh ya,namaku Yayat Budiman,biasanya aku dipanggil dengan panggilan yayat.Sebuah nama yang simpel bagiku dan mudah diingat meski bagi seorang anak balita sekalipun.Usiaku menginjak 31 tahun,dan hingga kini belum memiliki seorang pendamping hidup juga.Padahal menurut orang kampung dimana aku tinggal “kurang opo kowe le?,,,...lah nek awakmu urong rabi-rabi njur kapan olehmu arep rabi le ?..”,artinya kurang lebih mengatakan agar aku bersegera untuk menikah.Sebenarnya topik ini paling sensitif bagi aku untuk membahasnya,namun terkadang orang tidak mau tahu juga,dan bahkan kadang dijadikan bahan bercanda yang menarik bagi mereka.
 
                6 bulan pun berlalu tanpa terhitungkan betapa payah dan tersitanya pikiran hanya untuk sesuatu yang tidak akan jelas bagaimana akhirnya nanti,dan pembangunan pabrik baru itu pun terselesaikan.Dan proses belajar di navia pun dihentikan,lalu saatnya untuk menguji ilmu baru telah dimulai.Hampir 2 bulan lamanya aku bekerja di bagian Quality Control,tapi Manager Direktur memintaku  agar bergabung dengan Staff Kantor.Pada awalnya aku menolak,dengan alasan bahwa aku sudah suka di bagianku itu,Direktur pun mau mengerti.Dalam berbagai persoalan kantor plus berbagai macam persoalan internal perusahaan yang masih belum terselesaikan juga termasuk dalam interview perekrutan karyawan,dulu biasanya aku yang menyelesaikan tentu dengan didiskusikan terlebih dahulu dengan Manager Direktur.Sehingga kini,untuk urusan-urusan yang seperti itu beliau menggunakan teman-temanku yang lain dan bahkan menyewa konsultan dari luar.
 
                Hanya 1 bulan berselang,Beliau mengatakan bahwa meskipun sulit untuk memahami karakter aku,dengan melihat dari rasa tanggung jawab,serta paham dari cara kerjaku beliau menyatakan merasa sangat cocok dengan hasil kerjaku selama ini.Akhirnya pada sebuah meeting,disaat jam istirahat siang,antara beliau,aku,dan owner pabrik,dinyatakan bahwa aku tidak boleh menolak keputusan itu,sehingga mulai siang itu juga,meskipun awalnya dengan berat hati aku pun bergabung dengan Staff Kantor.Kerja siang itu,aku awali dengan menemani Pak Direktur berkunjung ke kantor Kapolres,selain untuk bersilaturakhmi juga untuk membahas mengenai bantuan keamanan di wilayah perusahaan dari kepolisian.Setelah itu,sering terjadi pertemuan antara Beliau dengan Pak Kapolres sementara aku cukup sebagai translater kondisi kepepet saja,dan bahkan sering menjadi pendengar yang setia,karena aku hanya cukup manggut-manggut manis,sambil sesekali tersenyum dan sedikit tertawa saja manakala disana terjadi komunikasi yang sinkron dan harmonis.Kerjaku lumayan capek dan super sibuk hingga pada saat sudah pulang kerumah sekalipun,pikiranku merasa sangat tidak nyaman karena bayang tugas-tugas kantor yang masih menumpuk.Itu berakibat lampu kamarku selalu menyala,dengan ditemani sebuah lap top mungilku hingga malam larut.Belum lagi PR pembuatan kawasan berikat yang aku mesti lengkapi sebagai persyaratannya,untuk kemudian menghadap Bupati di tingkat kabupaten,bahkan hingga kantor BKPM dan Kantor Pabean pusat,sebuah Departemen di bawah naungan menteri perindustrian dan perdagangan yang berkantor di jalan gatot subroto,serta dibawah naungan menteri keuangan yang berkantor di Rawamangun waktu itu.Pokoknya seabreg pekerjaan masih mengantri,meminta untuk segera diselesaikan,sementara aku mesti mengurus pengajuan visa untuk pekerja asing di kantor Direktorat Jenderal dan Imigrasi dijakarta,setelah itu perpanjangan visa untuk izin tinggalnya.Merubah RPTKA untuk penerbitan IMTA hingga pembuatan KITAS masing-masing Warga Negara Asingnya.Belum lagi bolak-balik Surabaya-Semarang-Jogja untuk belanja alat-alat kerja tambahan keperluan pabrik,juga ke Jakarta dalam rangka mengambil beberapa buah peti kemas yang bermasalah di pelabuhan tanjung periuk.Benar-benar sangat tidak nyaman rasanya waktu itu.....
 
                Dan di dalam setiap kejenuhan dan kesendirianku selama tugas luar ,aku tetap berusaha untuk bisa membuat hati ini bahagia dengan cara tersenyum dan memberi harapan-harapan yang aku sendiri tidak tahu apakah itu akan terwujud kelak,yah setidak-tidaknya bisa mengembalikan stamina dan fokus isi kepalaku lagi meski sesaat.Satu hal yang pasti,yaitu keyakinanku dalam beribadah dan semangatku dalam bekerja bahwa Meskipun Tuhan tidak memberi semua akan apa-apa yang aku minta,tapi IA akan memberi apa-apa yang aku butuhkan.
Hal ini telah berkali-kali aku buktikan dan aku alami hingga kini.Sehingga terkadang aku merasa bahwa Tuhan sangat baik padaku.
 
                Perjalanan adalah sesuatu yang harus dijalani dan dihayati serta dinikmati dalam setiap langkahnya,seperti apapun warna dan nuansanya. Agar kelak kita dapat mengambil barang sedikit ilmu lalu digunakannya,atas segala hikmah yang pernah kita alami.Hingga saat ini aku masih punya beberapa impian besar,satu impian diantaranya yaitu dapat melakukan wukuf di padang arofah pada bulan haji,beribadah dan memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT tepat di depan ka’baitulloh,lalu mengerjakan sholat sunnah di tempat roudloh di masjid nabawi.Adikku pernah bilang padaku,bahwa seandainya masih selalu dianugerahi kesehatan,kesempatan,dan rizqi yang cukup adikku selalu memiliki niat,kelak untuk dapat berangkat kesana lagi.Mungkin kecintaannya pada Allah dan kerinduannya pada Rosul bisa sedikit terobati sesampainya disana.
 
Tanah suci ini juga merupakan sebuah tempat di mana dulu seorang wanita yang pintar,pendiam,taat beribadah,serta menjaga kesucian dirinya dengan mengenakan purdah,juga sempat menjadi ustadzah bagiku...bahkan sempat mencuri sebagian isi hatiku.Nama wanita itu adalah,ahh....hanya menyebutkan namanya saja,terasa semakin cepat aliran darahku dan berdegup dengan tidak normal jantungku hingga kini.Ia juga pernah berdo’a dan bermunajat kepada_Nya disana.Bahkan pada saat sehabis menunaikan shalat tahajud di masjid nabawi sana ia sempat berkirim SMS terakhir padaku,dan dalam SMS itu ia menegaskan bahwa kalau jodoh pasti akan bertemu lagi sesulit apapun jalan itu,dan kalau tidak berjodoh maka tidak akan dapat bersatu semudah apapun jalan itu.Intinya meskipun setelah itu tidak akan pernah ada komunikasi lagi tapi bahwa Do’a adalah jalan satu-satunya yang mesti diambil,dan untuk diikhlaskan hanya pada-Nya saja.Lalu setelah itu,ia memutuskan atas apa-apa yang ia ingin putuskan,namun aku yakin IA maha mengetahui segala isi hati,dan semoga aku bisa selalu terus bersabar serta ikhlas atas segala yang telah IA tetapkan...hingga hari terakhir bagiku,untuk menghadap kehadirat_Nya.
 
Aku merasa,semakin hari disamping semakin bertambah tua umurku..terasa sangat semakin berat aku menjalani kehidupan ini.Diluar sana,banyak wajah-wajah baru dan lama yang berparas elok dan rupawan namun hatinya tak ubahnya seekor binatang yang memiliki kawanan dan seringai-seringai buas mematikan,haus darah dan kematian.Seolah-olah cucuran keringat dan darah orang lain yang telah para kawanan itu reguk,tidak pernah dapat memuaskan para kawanan itu tetapi malah semakin menambah kedahagaannya saja. Sementara aku hanya seorang diri yang selalu berhati-hati dalam menyusuri lebat dan gelapnya belantara kehidupan,bahkan terkadang harus bersembunyi di sebalik pohon untuk menghindari serangan membabi buta para kawanan...sedang aku hanya membawa sesuluh api kecil yang dapat padam tertiup angin disetiap saat,aku hanya mengandalkan do’a dan kebaikan dari Tuhan saja.
 
Entah perjalanan seperti apa lagi yang akan aku tapaki setelah hari ini,aku tidak pernah tahu.Mungkin cerah atau malah sebaliknya,aku hanya berusaha menjadi hamba yang baik dan mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.Bukankan kita hanya akan menuai atas apa yang telah kita tabur?.Meskipun begitu kehidupan tetaplah misteri,yang setiap peluang dan kemungkinannya selalu dapat berubah dalam setiap setengah detiknya saja.Setidak-tidaknya aku masih bisa berdo’a dan berusaha,serta masih memiliki pengharapan.Yaitu kebaikan dari Tuhan,Raja semesta alam.
 
 
 
 
 
Djawa,18 oktober 2014.
A true story
By Yayat Budiman.


Lencana Mengabdi Desa

Lencana Mengabdi Desa.

Apa yang ingin aku nyatakan untukmu wahai para pendahulu dan yang terkemudian, hanyalah sebuah harapan, " Tuhan, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengasih dan Penyayang, dengan ilmu-Mu maka sayangilah mereka ". 

Dalam sekeping hati ini, telah kusimpan bukti dari buah karya bhakti atas lencana para pengabdi. Serta dari relung sanubari yang terdalam, sungguh mengendap selaksa kerinduan, padamu wahai para pendahulu.
Yang kutahu, bahkan engkau tidak tahu manisnya madu, namun tahu persis pahitnya empedu. 
Allohuma firlahuma.

Untukmu wahai yang datang terkemudian.
Ingatlah selalu bahwa ;
Lencana adalah rencana, adalah kencana, adalah bencana.

JIKA dengan lencana ;
~Engkau menyatukan gerak, tekad, dan harapan manusia dari berbagai bentuk dan warna, itulah "rencana".
~Engkau bangun segala aspek kehidupan dunia berdasar keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, itulah "kencana".
~Dan bilamana dengan lencana, engkau melupakan Tuhan, itulah "bencana".

Pengingat untukmu duhai yang datang terkemudian.
Dengan bijaksana, sesepuh pernah mengatakan, " Amanat itu diberikan, bukan diminta, apalagi diperjual belikan ".

Beberapa saat yang lalu, rupanya, gerbang langit telah menurunkan tangga berjenjang berkarpet merahnya ke Satuan Pemukiman kita.

Bahkan para pengabdi pun, satu persatu beranjak naik pergi meninggalkan kita dengan segala corak dan kemegahan lencananya.

Disana, di ufuk langit yang tiada berbintang....pada suatu alam yang tiada lagi dendam.
Para pendahulu, menanti kita dengan penuh kerinduan. 

The whisper of the wind.
On the way home.
Oku in memory.
Windusari, selalu dekat di hati.



Jumat, 22 Mei 2020

Bahasa ngapak


ISTILAH DALAM BAHASA NGAPAK.

Beberapa istilah dslam bahass ngapak.
*NGAMPAT*: mendatangi suatu tempat yg jauh dan biasanya dengan berjalan kaki.

*NGENTORANG*: Orang yg suka menggampangkan persoalan.

*NDEMPIS*: Duduk dipojok menyendiri agak tersembunyi

*DILAMPU*:  Mengerjakan sesuatu dengan memaksakan diri

*BEJANE* : Memaksakan diri sekalipun ada hambatan tetap diterjang

*HOB*: Stop’.Perintah untuk berhenti

*SEMENYANG*: Ribut-ribut. Mulut yg bicara ribut tidak berhenti.

*TAFAR*: Nonton bioskop

*MBANDANG* : Lari cepat.Melarikan diri

*MAYENG*: Keluar rumah tidak jelas arahnya.

*NGLAYAP*: Hampir sama maknanya dengan MAYENG.

*MBEIT*: Berhenti sejenak dari permainan.

*CEM*: suatu istilah yg biasa diucapkan untuk menandai menyerah atau tidak mampu menjawab teka-teki.

*ORA PATI’O*: Tidak seberapa

*ORA PATI-PATI*:Tidak mungkin berbuat begitu kalau tidak ada maksud terntu.

*MBANDANG* : Lari cepat.Melarikan diri

*MAYENG*: Keluar rumah tidak jelas arahnya

*SYIM*: Istilah untuk mewnunjukan suatu itu adalah rahasia.

*SA’PORE* : Luar biasa! Ungkapan memuji

*SLONJOR*: Menjulurkan kaki.

*NERATAK*: Kaget dan ketakutan.

*NGABO’* : Mengakui milik orang lain menjadi miliknya.

*NDEKEM*: Arti umumnya adalah bersembunyi dengan tongkrong sambil memeluk kedua lututnya .
*NGLIGO*: Telanjang dada

*BONGGAN*: Salah sendiri

*DIDES*: Mencari telur kutu dikepalanya sendiri.

*KOGEL* : Perasaan ingin memberi yg sangat besar.

*FUDHUL*: Ingin tahu urusan orang. Nampaknya kalimat ini diambil dari bahasa arab.

*JEBULNOHO*: ternyata.

*KESLIRENG*: Kena sasara yg sebetulnya bukan diarahkan kepadanya.

*LOBO’* :Kebesaran.

*MLODOT*: Menjadi panjang. Bergerak memanjang.

*BLANTONGAN*: Orang yg tidak pantang memakan apa saja. Kata ini juga terkesan ada kerakusan pada pelakunya.

*LELEH-LELEH*: Tidur tiduran.Biasanya kata ini ditempatkan pada kondisi

*KOTOKHOMONO*: Sepertinya,merasa seakan..

*STANE*: gayanya,lagaknya.

*CUMBU*: Binatang yg sudah mengenali tempat tinggalnya.

*NGLEMPRAK* : Duduk diatas tanah tanpa tikar atau alas lainnya.

*STIL*: Berdandan rapi,necis.

Sebagian besar oang yang tinggal di eks karesidenam banyumas dan sekitarnya dalam kesehariannya selslu menggunakan bahasa ngapak. Meskipun tidak selalu begitu seperti pada saat berbicara dengan orang tua atau yang fituakan akan mengginakan bahasa kromo inggil tapi dengan dialek ngapak.

Orang ngapak punya semboyan dengan penggunaan bahasanya " ora ngapak ora kepenak ".
Bukankah ini juga merupakan salah satu bentuk nguri-uri budoyo ?.
Atau melestarikan budaya fslam Bahasa Indonesianya, budaya bukan hanya seni tari, seni ukir, hasil pahatan seperti arupadhatu, relief, candi, dan lain sebagainya saja. Tapi bahasa adalah budaya yang memegang peranan kunci dari itu semua.


Bantuan bagi terdampak covid-19



Dana Bagi Terdampak Covid-19.

Mari para pembaca yang budiman  kita belajar dan pahami bersama, sehingga tidak ada kesimoang siuran informasi diantara masyarakat fannkita bersama.

Akibat Covid 19
Pemerintah mengambil kebijakan berupa bantuan antara lain;
1. PKH
2. BPNT
3. BLT Dana Desa
4. BST Kementerian/kemensos
5. BLT APBD
8. Sembako APBN
9. Sembako APBD

Ini harus dibedakan supaya kalau mau protes tidak muncrat kembali 😅

1. PKH adalah program keluarga harapan, bentuknya uang tunai bersyarat,(keluarga miskin yg punya ibu hamil/anak balita/anak sekolah SD SMP SMA/lansia 70 th keatas) langsung masuk rekening masing-masing. Jd walaupun miskin tpi tidak ada kategori gak bsa masuk😊 datanya juga langsung dr kemensos bukn pendamping yg data ya😀

2. BPNT (dulu namanya Raskin) adalah Bantuan Pangan Non Tunai, bentuknya berupa Bahan Makanan yang disalurkan melalui Kios Desa yang ditentukan oleh bank BRI kerjasama TKSK kecamatan.

3. BLT Dana Desa adalah Bantuan Tunai dari Desa Masing-masing, 
(ingat bukan untuk kelurahan ya tapi desa) 
Besarannya 600 ribu per bulan direncanakan selama 3 bulan. Nah BLT dari Dana desa  perlakuannya ada 3, 
I. Bagi Desa yg belum Cair Dana Desa Tahap I, maka diprioritaskan untuk BLT Covid 19.
II. Bagi desa yg telah cair Dana Desa Tahap I, namun belum habis dibelanjakan, maka diprioritaskan untuk BLT Covid 19
III. Bagi desa yg telah cair Dana Desa Tahap I dan teah habis dibelanjakan, maka segera bermohon Tahap II diprioritaskan untuk BLT Covid 19. Pertanyaan, siapa yg dibantu BLT Dana Desa? Jawab: adalah warga desa yg penghasilannya terdampak Covid 19 dan bagi warga desa rentang sakit, atau sakit menahun. Dengan demikian ada Desa lebih duluan beri bantuan ada juga terlambat beri bantun karena prosesnya tadi diatas itu Tahap I, Tahap II.


4. BST Kementerian adalah bantuan bentuk Tunai diperuntukkan bagi rata-ratabperkotaan atau kelurahan.. bedakan ya...

5. BLT APBD adalah juga bantuan Tunai Dari Dinas Sosial juga diperuntukkan bagi masyarakat yg belum Dapat BLT Dana Desa atau lainnya.

6. Sembako APBN adalah bantuan berupa bahan makanan yang bersumber dari pemerintah pusat langsung

7. Sembako APBD adalah juga bantuan berupa bahan makanan yg bersumber dari APBD provinsi dan Kabupaten

Kesimpulan :

Ternyata bantuan itu banyak ... dan yang bertanggungg jawab sendiri sendiri ...

1. PKH itu penanggung jawabnya kememterian sosial pusat ... data dari mereka .... desa memang tidak dilibatkan ... dan ada Pendampingnya looo ...

2. BPNT itu penanggung jawabnya Dinas Sosial Kab ... dan pembagiannya oleh Dinas langsung ... 

3. BLT DANA DESA ini baru jadi tanggung jawabnya pemerintah desa ... 

4. BST PUSAT ini tanggung jawabnya  Kementerian Sosial pusat juga ...

Demikian semoga semua dapat tercerahkan.

Kamis, 21 Mei 2020

Kotagede, Yogyakarta



Sebagai penyandang gelar kota kerajinan perak di pulau jawa, kotagede rupanya segera berbenah diri untuk semakin meningkatkan kualitas bahan serta kualitas hasil produksi peraknya.
Meski dulu pada masa awal berdirinya kotagede sebagai sentra produksi kerajinan perak masih sangat terbatas baik sumber daya pengrajinnya maupun sumber daya mesin-mesinnya, tapi sudah mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal. 

Memang saat itu kualitasnya dan nilai seni produknya masih kalah jauh bila dibandingkan dengan produk-produk di pasar global.
Faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah lebih fi fokuskan kepada banyaknya jumlah produksinya semata-mata untuk memenuhi permintaan pasar yang demikian tingginya.
Sehingga hal-hal detil seperti produk berseni tinggi dengan tingkat kerumitan yang sedemikian rupa pun ditinggalkan.
Disamping faktor permintaan pasar akan perhiasan.perak yang tinggi, faktor lain penyebab kurang bagusnya kualitas produk bila di bandingkan pasar global adalah mesin-mesinnya. Saat itu semua masih manual dan lebih dititik beratkan kepada 95 persen sumber daya manusia.

Lain halnya dengan kotagede yang sekarang. Dimana mesin-medin casting, handypieces, lamping, polishing dan lain sebagainya sangat mudah didapatkan.
Meskipun jauh harus ke surabaya fi sekitar jalan sumatra, maka mesin-mesin seperti ini sudah banyak dijual. Bahkan hingga kebutuhan bahan kimia untuk pelapisan seperti gold platting, pink gold platting, silver platting, dan lainnya sangat mudah dicari bahan bakunya bahkan disetiap kabupaten kota ada penyedianya.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan peningkatan akan produksi perak telah sangatlah berkembang di banding sebelumnya.

Necklace atau kalung seperti ini pun sudah mampu diproduksi di kotagede. Iti berarti pula secara otomatis kotagede telah membuktikan mampu bersaing dalam kancah pasar global.

Kotagede masa kini akan selalu berusaha untuk memuaskan keinginan dan selera penggemar peraknya di manapun berada.
Kualitas dan seni lebih di prioritaskan. Harga pun bersaing, lebih murah namun tetap elegan dan sedap dipandang.
Tantangan kotagede yang sekarang adalah, mulai menjamurnya perusahaan-perusahaan multinasional yang berinvestasi di Indonesia sehingga bukan hanya produk saja yang dapat mendukung perkembangannya melainkan 'marketing' dengan strategi jitunya pun sangat berpengaruh disini.

Pasaran global telah berbunyi, ibarat ayam jantan telah berkokok diujung bukit.
Maka sudah waktunya bagi kotagede, yogyakarta untuk menjawabnya. Kotagede harus memasang tim pemasaran yang tanggug dan ulet bila ingin turut serta meramaikan ' Internasional jewelry gallery and art ', yang diadakan rutin tahunan di hongkong.
Kami percaya kotagede mampu menjawabnya.
Ayo kamu bisa !!.



Rabu, 20 Mei 2020

javanesse cat



Di Indonesia pada umumnya memiliki banyak jenis kucing hutan.
Banyak jenisnya, sesuai dengan habitat asal kucing hutan tersebut. Lain habitat lain juga motif serta ukuran kucingnya. Namun disini yang akan dibahas adalah tentang kucing hutan endemik jawa.


Kucing jenis ini bagi orang jawa biasa disebut 'blacan' motif bulunya mirip macan tutul jawa. Foto tersebut diambil dalam sebuah penangkaran kucing hutan di jawa tengah daerah tegal. Kucing jenis ini umumnya memiliki habitat sekitar pesawahan, atau hutan semak dengan banyak sumber air. Kucing hutan ini akan lebih aktif berburu mangsanya pada malam hari. Untuk kucing jawa ini memiliki makanan pokok seperti tikus, ikan, juga binatang kecil lainnya. 

Kucing jawa atau yang dalam bahasa latinnya disebut Prionailurus bengalensis memiliki karakter yang sangat agresif sama dengan kucing hutan lainnya. Hanya saja kucing hutan ini sangat pemalu karakternya. Pada umumnya akan langsung kabur bila bertemu dengan manusia secara langsung, takut ditangkap kali ya ??.

Untungnya kesadaran manusia jawa akhir-akhir ini terhadap keberlangsungan hidup hewan dan alam sekitarnya sudah sangat tinggi.
Tidak seperti manusia jawa pada tempo dulu, dimana lebih mengutamakan kehidupan manusianya saja dan kurang memperhatikan kondisi alsm sekitarnya. Seperti hutan-hutan di tanah jawa ditebang dan dirubah menjadi area pesawahan untuk bercocok tanam. Lihat akibatnya sekarang, hutan mulai habis dan sebagai gantinya pesawahan menjadi luas. Otomatis pula kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan manusia mudah tercukupi, tapi akibatnya untik hewan dalam.habitat liar seperti Prionailurus bengalensis ini menjafi terpojok dan hampir bisa dikatakan langka.

Semoga saja nasib Prionailurus bengalensis ini nantinya tidak seperti harimau loreng jawa, telah lebih dahulu punah oleh manusua-manusia jawa jaman dulu.

Oh ya, Prionailurus bengalensis atau yang biasa disebut kucing jawa ini masih mudah dijumpai disekitar ngarai sungai serayu loh.
Bahkan ada beberapa petani sekitar ngarai serayu yang telah beverapa kali menemukan anak dari Prionailurus bengalensis ini. Namun dengan penuh kesadaran petani dan warga sekitar pinggiran sungai serayu akan menaruh pada tempatnya semula dengan tujuan induknya dapat menemukan fan merawatnya.

Bahkan banyak cerita dari warga sekitar yang beberapa kali berjumpa dengan kucing besar/macan. Namun masih belum jelas apakah itu macan loreng jawa yang telah dianggap punah, atau macan tutul.jawa yang hidup disekitar ngarai pinggiran sungai serayu.

Baiklah dalam artikel berikutnya akan penulis persembahkan cerita warga tentang macan di sekitar pinggiran sungai serayu.

Yang jelas adalah bahwa Prionailurus bengalensis atau blacan jawa ini masih sangat mudah dijumpai di daerah banjarnegara jawa tengah, khususnya disekitar pinggiran sungai serayu.
Ditepinya sungai serayu......
Masih menyimpan 1000 misteri legenda macan yang 'hilang'.

Selasa, 19 Mei 2020

HAN NARA jewelry art.



Jewelry made in Indonesia.

One kind of belonging that needed so much by some of women in the world is jewelry. And the jewelry that made from silver jewelry is one kind the best stuff that ever made in the world.



So many kinds products of rings that have been made here, not only rings.
The consumen can also ask for certainly style of model for her self. But the more stylish the product that customer ask for it the more expensive the price that must customer will be paid.


One product has different prices with the other products. The difficulty of making, the certain color and the quantity of cubics zirconia that has been used. Not only that but, the model of product like especially product will also makes it price more expensive. So everything is depend to the customer, the price with our standard product or the product with especially making.


And this a little thing named earrings.
In this earrings be zirconia cubics with special made and color.

We can get it eassily when we arriving in indonesia.


CERITA DARI NAVIA

CERITA DARI NAVIA       Gemerlapnya lampu malam di kota Surabaya ini,dan syahdunya alunan musik dari sebuah bar melayu mengingatkanku pada k...