' IQRO '
Bacalah
Jalan-jalan sore ini dipinggiran jalan arteri Kota Jakarta ( kemudian masuk ke dalam jalan kecil tentunya ), pun lumayan juga buat ngilangin rasa jenuh.
Membaca sebuah buku tidak mesti harus buku yang mahal serta sampulnya kelihatan bagus atau ditempat ternama, kecuali duit kita banyak.
Intinya adalah kualitas isinya meskipun sederhana bentuknya.
Selesai mengirim paket kecil ke Jawa, dari sebuah biro jasa pengiriman paket, aku mencoba jalan-jalan menyusuri keramaian Kota.
Aku pun bahkan sampai tak tahu sudah berada dimana itu, masuk dan keluar gang serta jalan kecil begitu seterusnya.
Yang penting asyik aja menikmati hari selagi masih bisa bernafas di muka bumi ini.
Capek juga, aku pun lantas duduk di pinggiran jalan pada sebuah sebuah tempat duduk yang telah tersedia di beberapa tempat di pinggiran kota.
Tiba-tiba penciumanku menangkap aroma gosongnya uli bakar, hmm sedaap.
Aku pun memesan 2 iris uli bakar pada bapak penjualnya serta semangkuk sup buah pada abang penjual disebelahnya.
Dua iris uli bakar seharga 5 ribu, nikmat sekali rasanya.
Di jalur ini banyak terdapat pertokoan di pinggiran jalan. dengan aneka rupa barang yang dipajang baik di rak kayu maupun di lemari etalase.
Tepat dibelakangku adalah sebuah toko buku kecil.
Wah suatu kebetulan, dari dulu aku suka sekali dengan aroma kertas buku yang masih baru.
Niatku pada akhir jalan-jalan sore ini akan aku habiskan ditoko buku ini.
Rupanya hasrat mengalahkan segalanya.
Setelah minuman yang kupesan aku bayar, aku langsung ke toko buku itu.
Beragam buku ada disana, ada yang tidak terbungkus plastik dan ada juga juga yang sudah terbungkus rapat sehingga kalau mau membaca banyak mesti beli dulu itu buku. Aromanya yang khas yang ditimbulkan sungguh membuatku berasa seperti masih siswa Sekolah Dasar saja.
Banyak buku aku buka dan membaca ringkasannya.Dua buah buku murah aku bawa pulang juga akhirnya.. mungkin tidak begitu istimewa tapi lumayanlah.
Setelah aku bayar aku pun beranjak keluar, namun ada satu buku yang bersampul hitam bertuliskan ALKITAB membuat langkah kakiku tertahan.
Ah, toko buku selalu melakukan hal itu padaku dari dulu.
Sayang sekali masih terbungkus plastik ALKITAB itu.Tapi penjualnya memberi tahukan aku bahwa sudah ada yang dibuka di rak lemari kaca yang satunya.
Senang sekali aku dapat kesempatan ini.
Inilah salah satu kitab yang sebagai seorang muslim aku harus mengimaninya.Inilah rukun yang ke-3, dimana yang ke-1 adalah iman kepada Allah, yang ke-2 adalah iman kepada Malaikat.
Andaikan aku tidak percaya dengan Kitab ini dimana ini adalah salah satu dari Kitab-Kitab yang turunkan oleh Allah, maka aku tidak dianggap seorang muslim meskipun ini bukan Kitab suci agamaku.
Setelah membaca basmallah, lembar demi lembar aku buka dan aku baca meskipun secara acak, karena waktuku sangat terbatas sore itu.
Hatiku berdecak dan membaca secara seksama sebuah tulisan berbunyi :
" Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu, juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah Tuhan, Allahmu ".
Imamat 26 ayat 1.
Kemudian aku baca lagi pada sebuah tulisan yang lainnya :
" Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi, janganlah sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku Tuhan Allahmu ".
Keluaran 20 ayat 4 dan 5.
Semakin bertambahlah kuat keimanan di dalam hatiku, setelah ALKITAB aku tutup dan tak lupa aku ucapkan terima kasih pada pemilik toko aku pun beranjak pulang dengan menaiki sebuah bajaj warna biru sore itu.
Jkt,
Senin 06 Maret 2017.
23:12 Wib.